China Minta APBN Jadi Jaminan Proyek KCJB, Komisi VI DPR: Itu Hasil Punggutan Masyarakat

kereta cepat.webp

China Minta APBN Jadi Jaminan Proyek KCJB, Komisi VI DPR: Itu Hasil Punggutan Masyarakat

China meminta pemerintah Indonesia untuk menjamin dana proyek KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Permintaan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan yang dilakukan antara perwakilan pemerintah China dengan Komisi VI DPR pada Jumat (8/2/2019) lalu.

KCJB merupakan salah satu proyek ambisius yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Proyek ini bertujuan untuk membuka jalur transportasi cepat antara Jakarta dan Bandung. Namun, proyek ini telah mengalami beberapa kendala, di antaranya adalah masalah pendanaan.

Pada pertemuan dengan Komisi VI DPR, perwakilan pemerintah China meminta agar APBN dijadikan sebagai jaminan untuk proyek KCJB. Permintaan ini dilakukan karena proyek KCJB dianggap sangat penting bagi kemitraan ekonomi antara China dan Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan pemerintah China juga menyatakan kesiapan mereka untuk mengambil bagian dalam pengembangan proyek KCJB. Mereka mengusulkan bahwa penggunaan teknologi high speed rail yang telah teruji di China dapat digunakan dalam proyek KCJB.

Kendati demikian, permintaan China tersebut tidak serta-merta dapat dipenuhi. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Komisi VI DPR, Faisol Riza, yang menyatakan bahwa proyek KCJB masih harus diperlakukan sebagai proyek swasta.

Kendala pendanaan yang terjadi pada proyek KCJB ini memang bukanlah hal yang mudah untuk diatasi. Proyek ini membutuhkan biaya yang sangat besar, yakni sekitar 70 triliun rupiah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mencari berbagai sumber dana untuk proyek ini. Salah satu sumber dana yang digunakan adalah investor swasta.

Namun, hingga saat ini, investor swasta yang tertarik untuk ikut serta dalam proyek KCJB masih minim. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia masih harus terus berupaya mencari berbagai sumber dana yang mungkin dapat digunakan untuk proyek KCJB.

Dalam upayanya mencari sumber dana, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai perundingan dengan pihak-pihak yang tertarik dalam proyek KCJB. Salah satu negara yang banyak menaruh minat dalam proyek ini adalah China.

China memang memiliki banyak pengalaman dalam membangun sistem transportasi cepat. Teknologi high speed rail yang dimilikinya telah teruji dan digunakan dalam berbagai proyek di seluruh dunia. Oleh karena itu, China dianggap sebagai salah satu negara yang dapat memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan proyek KCJB.

Namun, dalam konteks pengembangan proyek KCJB, pemerintah Indonesia juga harus mempertimbangkan hal-hal lain yang dapat berpengaruh pada proyek tersebut. Pertimbangan-pertimbangan ini meliputi aspek hukum, regulasi, dan keamanan.

Keamanan dalam pengembangan proyek KCJB menjadi hal yang sangat penting karena KCJB akan melintasi berbagai daerah dan wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah China mengenai keamanan harus diatur dengan baik.

Menurut Ketua Komisi VI DPR, Faisol Riza, proyek KCJB harus diperlakukan sebagai proyek swasta agar dapat menarik minat investor. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga kepentingan negara dalam proyek tersebut. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia masih harus terus berupaya mencari sumber dana dan mitra yang tepat dalam pengembangan proyek KCJB.

Kesimpulan

Permintaan China untuk menjadikan APBN sebagai jaminan proyek KCJB merupakan sebuah hal yang menarik. Namun, permintaan tersebut tidak serta-merta dapat dipenuhi oleh pemerintah Indonesia karena proyek KCJB masih harus diperlakukan sebagai proyek swasta.

Dalam mencari sumber dana dan mitra untuk pengembangan proyek KCJB, pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan berbagai hal, termasuk aspek hukum, regulasi, dan keamanan. Pemerintah Indonesia juga harus menjaga kepentingan negara dalam proyek tersebut dengan tetap mengutamakan pengembangan proyek sebagai proyek swasta.

Original Post By BE YOU MEDIA