Penggunaan teknologi dalam dunia bisnis memungkinkan perusahaan untuk bekerja lebih efisien, namun seringkali hal ini juga memperluas ruang lingkup serangan oleh pelaku kejahatan siber. Ransomware adalah salah satu jenis serangan yang saat ini menjadi ancaman serius bagi perusahaan di seluruh dunia. Kejahatan siber jenis ini menyebabkan perusahaan mengalami kerugian secara finansial dan bahkan dapat mengancam keberlangsungan bisnis. Biasanya, para pelaku kejahatan siber menggunakan teknik phishing email palsu yang menargetkan perusahaan, agar dapat memperoleh data penting atau bahkan uang. Serangan Ransomware ini dapat mematikan sistem informasi atau bahkan mencuri data jika perusahaan tidak menggunakan tindakan pengamanan yang efektif.
Daftar Isi
1. Apa itu Ransomware?
Ransomware adalah serangan keamanan sistem informasi yang bertujuan untuk mengambil alih akses pengguna atau perusahaan terhadap sistem dan data yang disimpan untuk meminta tebusan (ransom) dengan imbalan kunci akses. Ransomware bersifat destruktif dan bisa merusak seluruh sistem atau server, termasuk database, laporan keuangan, data produk, dan berbagai informasi penting lainnya yang diperlukan oleh perusahaan. Saat perusahaan terinfeksi Ransomware, pihak yang bertanggung jawab akan mengunci seluruh sistem perusahaan, dan tidak akan mengizinkan pengguna merespon atau menggunakan sistem perusahaan apapun sebelum ransom sejumlah uang tertentu dibayar kepada penyerang. Hal ini bisa sangat merugikan perusahaan, membuatnya tidak bisa menggunakan seluruh sistemnya, dan dicap tidak aman oleh customer atau pengguna.
2. Bagaimana Perusahaan bisa Terinfeksi Ransomware?
Pelaku kejahatan siber menggunakan teknik phishing yang secara umum berupa email palsu yang memerintahkan pengguna untuk mengklik tautan atau lampiran. Teknik ini artinya para penyerang dapat meretas jaringan perusahaan, melacak pergerakan data, bahkan memperbarui kode berbahaya pada jaringan. Terkadang, penjahat siber juga bisa mengambil keuntungan dari kerentanan dalam sistem perusahaan, memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengungkap kelemahan dalam keamanan sistem dan mengambil kendali atas sistem. Di samping kerentanan dan praktik phishing, terdapat sejumlah faktor yang dapat memperbesar risiko perusahaan terinfeksiRansomware, termasuk penggunaan perangkat yang usang, lemahnya sistem operasi, dan konfigurasi jaringan yang kurang aman.
3. Dampak Ransomware bagi Perusahaan
Ketika terinfeksi, ada dua dampak utama yang akan perusahaan alami. Pertama, operasi bisnis akan terganggu. Biasanya hal ini terjadi pada seluruh jaringan perusahaan, termasuk server, komputer dan perangkat dalam jaringan perusahaan akan mati. Hal ini berakibat kerugian yang signifikan bagi perusahaan karena sistem perusahaan tidak dapat digunakan beberapa saat bahkan berminggu-minggu dalam kasus yang parah hingga kerugian keuangan yang besar. Kedua, Ransomware bisa mengakibatkan perusahaan terhadap kehilangan data penting. Akibat dari seranganRansomware ini, para penyerang bisa saja mengakses atau bahkan membawa pergi data perusahaan, atau bahkan mengancam untuk mengungkapkan data tersebut pada masyarakat umum. Dampak semacam ini bisa sangat merusak citra atau reputasi perusahaan di mata khalayak serta masyarakat, karena perusahaan yang dinilai tidak aman dan tidak mampu menjaga data pengguna.
4. Bagaimana Cara Mencegah Penyebaran Ransomware?
Perusahaan harus selalu memperbarui sistem keamanan mereka untuk menghilangkan jalan masuk kelemahan sistem pada jaringan perusahaan. Perusahaan harus memiliki software keamanan terbaru, firewall dan antivirus, dan melakukan pembaruan software dengan teratur. Selain itu, mengganti sandi perusahaan secara berkala dan menggunakan pengaturan keamanan lebih dari satu lapisan bagi mengamankan sistem seluruh perusahaan dari pengguna yang tidak sah. Edukasi juga penting kepada pengguna perusahaan mengenai praktik cyber keamanan dan memastikan untuk tidak membuka email atau lampiran yang tidak dikenal, tidak mengakses situs oleh pelaku kejahatan siber, atau memberikan informasi perusahaan seperti username atau password kepada siapapun ataupun diantara pengguna. Di samping itu, perusahaan harus membuat sistem backup data sebagai langkah antisipasi dalam keadaan yang tak terduga. Jika sudah terinfeksi, perusahaan harus segera melakukan penanganan dengan menonaktifkan jaringan hingga kasus terbit bersih serta memberikan pesan untuk para pengguna bahwa sistem sedang dalam perbaikan dan tidak tersedia untuk digunakan.
Di era teknologi informasi saat ini, perusahaan diharuskan untuk selalu beradaptasi dan memperbarui infrastruktur keamanannya agar tetap aman dari serangan Ransomware. Dengan pembaruan rutin dan edukasi pengguna perusahaan mengenai best practice cyber keamanan, perusahaan dapat meminimalisir risiko dan potensi dampak keuangan dan reputasi yang parah akibat serangan Ransomware. Oleh karena itu, kunci keamanan bagi perusahaan adalah memperbarui sistem keamanan mereka dan melakukan edukasi kepada para penggunanya mengenai praktik cyber security yang berguna sebagai langkah antisipasi perusahaan. Dengan melakukan praktik cyber security yang benar, pengguna perusahaan menjadi tangguh dan siap menghadapi setiap ancaman kejahatan siber , terutama jenis seranganRansomware, secara fleksibel pada masa mendatang.s
Originally posted 2023-05-14 12:59:41.