Arema FC harus menelan kekecewaan besar di laga terakhir Liga 1 2021 setelah kalah 1-2 dari Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta, pada tanggal 6 Desember. Hasil ini membuat tim Singo Edan gagal mencapai posisi runner-up dalam klasemen akhir Liga 1.
Daftar Isi
1. Kekecewaan Arema FC
Kekecewaan sang pelatih, Eduardo Almeida, terlihat jelas dalam konferensi pers usai pertandingan. “Saya sangat kecewa dengan hasil ini. Kami datang ke sini dengan tekad kuat untuk menang, tapi tentu saja, Bhayangkara juga datang dengan tujuan yang sama,” ujarnya.
Almeida mengakui bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pemainnya menjadi penyebab kekalahan. “Kami melakukannya dengan sangat buruk di babak pertama. Terlalu banyak kesalahan, terlalu banyak peluang yang terbuang,” lanjutnya.
Meski begitu, pelatih asal Brasil tersebut tidak ingin menyalahkan individu dan lebih memilih untuk menanggung kegagalan bersama-sama dengan seluruh tim. “Kami harus menerima kenyataan bahwa kami bukan yang terbaik di musim ini. Kami akan kembali ke rumah dengan kepala tegak dan bekerja lebih keras lagi untuk musim depan,” tutupnya.
2. Perjuangan Bhayangkara FC
Di pihak Bhayangkara FC, kebahagiaan merajai para pemain dan pelatih mereka setelah berhasil mengakhiri nasib buruk di babak kedua Liga 1. Tim asuhan Paul Munster yang sempat berada di puncak klasemen di awal musim, kemudian terpuruk dan terancam turun ke Liga 2.
Namun, mereka berhasil bangkit pada paruh kedua musim dengan memperbaiki permainan dan meraih kemenangan-kemenangan penting di pertandingan-pertandingan yang krusial. Hasil ini membuat Bhayangkara FC berhasil meraih posisi keempat di klasemen akhir Liga 1.
3. Performa Arema FC di Liga 1 2021
Arema FC harus puas berada di posisi ketiga klasemen akhir Liga 1 2021 dengan total poin 56 dari 34 pertandingan. Mereka hanya terpaut satu poin dari runner-up PSM Makassar yang berhasil meraih total poin 57.
Performa Arema FC di Liga 1 musim ini sejatinya cukup impresif. Mereka berhasil mencetak 52 gol dan hanya kebobolan 28 gol selama 34 pertandingan. Namun, kekalahan di laga terakhir membuat mereka gagal meraih posisi runner-up dan menutup musim dengan kekecewaan.
4. Tantangan di Masa Depan
Kekalahan di laga terakhir Liga 1 2021 menjadi warna kelam bagi Arema FC di akhir musim. Namun, bagi para pemain dan pelatih, ini juga merupakan momen penting untuk introspeksi dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan.
Arema FC akan menghadapi jadwal yang cukup padat pada 2022, diantaranya adalah kompetisi AFC Cup dan Piala Presiden. Kekalahan di laga terakhir Liga 1 2021 mestinya menjadi cambuk untuk memperbaiki permainan dan mengejar target lebih tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
5. Sejumlah Catatan Penting dari Liga 1 2021
Liga 1 2021 sendiri menawarkan sejumlah catatan penting yang patut diperhatikan. Salah satu yang paling mencolok adalah kebangkitan Persija Jakarta yang sejatinya sempat berada di posisi buncit klasemen dan kemudian mampu naik ke posisi ke-11.
Persija Jakarta berhasil meraih 16 kemenangan, 7 kali seri, dan 11 kali kalah dalam 34 pertandingan. Mereka berhasil mencetak total 50 gol dan hanya kebobolan 43 gol.
Selain itu, Liga 1 2021 juga menjadi ajang tumbuhnya bakat-bakat baru di dunia sepak bola Indonesia. Beberapa nama yang layak diperhatikan di antaranya adalah Andreas Ryan Sanjaya dari Persikabo Bogor, Lalu Muhammad Zohri dari PS Sleman, dan Evan Dimas Darmono dari Barito Putera.
Kekecewaan Arema FC di laga terakhir Liga 1 2021 menjadi refleksi penting bagi seluruh tim dan penggemar. Namun, musim yang berat ini juga memberikan banyak pelajaran dan potensi yang bisa dimanfaatkan di masa depan.
Kita harus mengapresiasi performa yang mengesankan dari Bhayangkara FC yang berhasil bangkit dan meraih posisi keempat di klasemen akhir. Liga 1 2021 juga menawarkan sejumlah catatan penting yang patut diperhatikan sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran bagi seluruh penggemar sepak bola Indonesia.
Original Post By BE YOU MEDIA
Originally posted 2023-04-15 15:26:52.