Explorer les archives de Notre-Dame de Paris grâce à l’intelligence artificielle

file 20230413 16 hdpwiu

Explorasi Arsip Notre-Dame de Paris dengan AI

Notre-Dame de Paris adalah salah satu landmark terkenal di Eropa dengan sejarah yang sangat panjang dan penuh warna. Monumen ini merupakan simbol kota Paris dan menjadi bagian dari sejarah bangsa Prancis. Pada tanggal 15 April 2019, kebakaran besar terjadi di Notre-Dame de Paris yang menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada bagian kemudian dari monumen tersebut. Meskipun kebakaran telah merusak tempat dan arsip bersejarah, teknologi dan inovasi masa kini membantu arsip yang selamat untuk tetap dijaga dan direstorasi kembali. Salah satu teknologi yang digunakan adalah kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan pengembalian dan sanering arsip Notre-Dame de Paris dengan lebih akurat dan efisien.

AI atau kecerdasan buatan adalah sebuah bidang ilmu yang memerlukan pemrograman komputer agar mampu meniru tindakan manusia. Saat ini, teknologi AI menjadi sangat penting di berbagai sektor termasuk arkeologi, karena dianggap memiliki kemampuan untuk membantu dalam mengembalikan dan mengumpulkan data bersejarah. Dalam hal ini, teknologi AI digunakan untuk mengekstrak informasi dari dokumen asli: foto, laporan, catatan, dan referensi. Meskipun materi arsip Notre-Dame de Paris berasal dari abad ke-10 hingga abad ke-20, AI dapat membantu dalam pengorganisasian dan pemulihan arsip lebih cepat.

Arsip Notre Dame de Paris

Arsip Notre-Dame de Paris sangat berharga bagi pengumpul data sejarah dan para akademisi karena memuat data yang sangat lengkap dan akurat terkait sejarah katedral. Pendekatan AI dalam mengelola dan menginterpretasikan arsip Notre Dame de Paris ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengekstrakan informasi dari dokumen-dokumen arsip tersebut. Jurusannya termasuk linguistik komputasi dan pengambilan keputusan. Salah satu teknik yang digunakan oleh AI dalam pengelolaan arsip adalah Optical Character Recognition (OCR). OCR memungkinkan AI untuk memproses dokumen dalam bentuk matriks biner dan mencari tahu tabel, gambar, dan teks yang terkandung dalam dokumen tersebut.

Tentu saja, OCR bukanlah teknologi baru dalam bidang teknologi informasi. Hal ini yang membuat AI menjadi teknologi yang inovatif, karena saat dipadukan kedua teknologi tersebut mampu mencetak hasil yang jauh lebih baik. Contohnya, ketika dokumen optik kedap cahaya atau ketika dokumen destructed dan tidak bisa dibaca oleh manusia lagi, AI dengan cepat mengembalikan file yang terbaca dan dapat dimengerti oleh manusia.

Penggunaan AI dalam arsip Notre Dame de Paris menjadi salah satu solusi untuk mengelola dokumen besar dan memudahkan para pekerja untuk menggunakannya kembali jika dibutuhkan. Proses pengelolaan arsip Notre-Dame de Paris melalui AI terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengumpulan data utama, pembersihan data, klasifikasi, dan penginterpretasian.

Pengumpulan Data Utama

Tahap pertama penggunaan AI dalam arsip Notre-Dame de Paris adalah pengumpulan data utama. Hal ini dilakukan dengan mencari sumber daya yang bersediadisimpan dari dokumen dan gambar yang diambil dari arsip tersebut. Tujuannya adalah membangun basis data arsip Notre-Dame de Paris. Salah satu metode yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah data web prototyping. Teknik tersebut mencari dan mendeteksi fitur-fitur dalam dokumen seperti berkas PDF, gambar, dan teks asli. Kemudian teknologi AI dapat memproses data tersebut agar dapat dimengerti oleh manusia.

Pembersihan Data

Tahap kedua dalam penggunaan AI untuk arsip Notre-Dame de Paris adalah pembersihan data. Pembersihan data ini dilakukan dengan memastikan dokumen yang sudah diambil sama dengan dokumen asli yang tersimpan dalam arsip. Saat mengumpulkan dokumen, kemungkinan adanya kesalahan dalam pengekstrakkan dokumen tetap ada. Saat dokumen-dokumen telah disimpan ke dalam komputer, maka tahapan ini bertujuan untuk memeriksa kesalahan dalam pengambilan dokumen. AI dapat memeriksa kesalahan ini dan mengubah dokumen yang terdapat kesalahan. Teknologi AI di sini menggunakan metode fuzzy logic untuk memastikan bahwa dokumen yang diambil sama dengan dokumen asli yang terkandung di dalam arsip.

Klasifikasi

Tahap ketiga penggunaan AI untuk arsip Notre-Dame de Paris adalah klasifikasi. Klasifikasi bertujuan untuk memilah data dalam dokumen arsip menjadi kategori yang berbeda berdasarkan jenis dokumen yang terkandung dalam arsip. Hal ini dilakukan dengan mengorganisasi dokumen-dokumen tersebut dan memberikan label pada setiap dokumen. Label yang diberikan pada setiap dokumen berfungsi sebagai pengenal dokumen. Hal ini akan mempermudah para pekerja dalam mencari dokumen yang diambil.

Penginterpretasian

Tahapan terakhir dari penggunaan AI untuk arsip Notre-Dame de Paris adalah penginterpretasian. Penginterpretasian dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam pada dokumen atau catatan yang tersimpan dalam arsip. AI dapat membaca dokumen dan kemudian memahami isinya dan memberikan informasi penting pada user yang membutuhkan informasi. Hal ini dapat membantu para akademisi atau peneliti yang membutuhkan informasi dari arsip Notre-Dame de Paris.

Kesimpulan

AI telah membantu proses pengelolaan arsip Notre-Dame de Paris yang memudahkan para pekerja dan pengguna. Dalam pengelolaan arsip Notre-Dame de Paris menggunakan AI terdapat empat tahap yaitu pengumpulan data utama, pembersihan data, klasifikasi dan penginterpretasian. Keempat tahap tersebut secara signifikan mengoptimalkan upaya dalam menjaga keamanan dan mengembalikan arsip yang terdampak kebakaran besat, sehingga arsip dapat direstorasi dan disajikan kembali kepada para pengguna dengan lebih akurat dan efisien. Semoga penggunaan AI selengkapnya dapat membantu operator dalam menjaga kelestarian seni, budaya dan arsip segala bentuk melalui proses keamanan yang optimal serta pantas untuk dinikmati oleh generasi-generasi selanjutnya.