Rupiah Kembali Melemah, Kini Bertengger di Level Rp14.842 Per Dolar AS

Screenshot 8

Rupiah kembali melemah terhadap dolar AS, mengalami pelemahan hingga mencapai level Rp14.842 per dolar. Sepertinya rupiah masih belum mampu bersaing dengan mata uang negara-negara maju lainnya, terutama negara-negara yang mempunyai habbitual yang lebih efisien dibandingkan dengan Indonesia. Fenomena ini telah terjadi sejak awal tahun 2021 dan masih berlanjut hingga saat ini.

Mengapa Rupiah Kembali Melemah di Tahun Ini?

Banyak faktor yang menyebabkan pelemahan rupiah di tahun ini, salah satunya adalah dampak pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan perekonomian Indonesia melemah. Pemerintah harus mengambil tindakan lockdown untuk menghindari penyebaran virus Corona, dan ini berdampak langsung pada sektor ekonomi dan keuangan di Indonesia. Produksi berkurang, tidak ada kegiatan mobilitas, bahkan sejumlah perusahaan terpaksa melakukan PHK karena tidak mampu menopang biaya produksi mereka yang makin berat.

Selain itu, pasar saham juga turut menjadi faktor pemicu melemahnya rupiah. Investasi asing yang masuk ke Indonesia menurun, karena global investors masih cukup khawatir dengan Pandemi Covid-19 yang saat ini masih belum berakhir. Padahal, Indonesia memiliki potensial pasar yang sangat menarik untuk perdagangan, namun pandemi ini mempengaruhi kepercayaan investor pada pasar saham Indonesia.

Kurs Rupiah Mempengaruhi Ekonomi Indonesia

Rupiah yang melemah terhadap dolar AS memiliki dampak yang sangat terasa terhadap ekonomi Indonesia. Semakin lemahnya rupiah, maka harga barang dari luar negeri yang diimpor akan semakin mahal. Hal ini jelas akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah yang sangat merasakan dampaknya, karena harga barang semakin melambung naik, tetapi penghasilan mereka tetap sama.

Selain itu, sektor ekspor juga akan sangat terdampak oleh melemahnya rupiah. Karena harga barang Indonesia semakin mahal, maka permintaan pasar luar negeri terhadap produk Indonesia akan menurun. Sebagai contoh, saat ini harga produk barang elektronik yang diekspor Indonesia terlihat semakin mahal di pasaran global. Tentunya dampak buruk ini berdampak langsung pada perekonomian Indonesia yang sangat bergantung pada ekspor barang.

Langkah Pemerintah Menjaga Stabilitas Rupiah

Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam menghadapi pelemahan kurs rupiah. Mereka berusaha keras dengan membuka akses fasilitas kredit dan penyediaan likuiditas dari Bank Indonesia. Langkah tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas kurs rupiah, dan memperlancar roda perekonomian Indonesia.

Pemerintah juga mengambil langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, terutama dengan menurunkan suku bunga. Langkah ini harus dilakukan karena melemahnya rupiah berdampak langsung pada inflasi, sehingga harus dijaga dengan turunnya suku bunga agar tidak mempengaruhi harga-harga barang kebutuhan lainnya.

Selain kebijakan di atas, pemerintah juga telah merancang sejumlah program kesejahteraan sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Program tersebut bertujuan untuk menopang pengeluaran masyarakat dan mendorong konsumen untuk terus belanja, sehingga meningkatkan kinerja ekonomi nasional.

Hal yang perlu diingat oleh masyarakat adalah, pelemahan rupiah terhadap dolar AS bukanlah masalah sepele. Saat nilai tukar rupiah tidak stabil, rupiah akan semakin lemah dan sangat berdampak pada perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu memastikan bahwa pemerintah dan regulator lainnya menjalankan kebijakan yang bijaksana untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan memastikan pembangunan konkret yang berkelanjutan.

Sekali lagi, kita harus berhati-hati dan memperhatikan nilai tukar rupiah agar tidak mempengaruhi keuangan pribadi dan keuangan negara. Harmoni dan kerjasama harus dilakukan sebagai upaya bersama untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang baik bagi Indonesia.

Jangan terlalu khawatir dengan pelemahan rupiah, tujuan kita sekarang adalah terus bergotong royong dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka panjang secara berkelanjutan.

Original Post By BE YOU MEDIA